fungsi bahasa dalam perkembangan sains
FUNGSI BAHASA
DALAM PERKEMBANGAN SAINS 1)
Agustin Fatmawati , Nila Mutia Dewi , Zul Farida Arini 2)
Abstrak : Bahasa merupakan sarana komunikasi antar manusia.Bahasa dan
manusia merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan. Bahasa tumbuh dan
berkembang karena manusia dan manusia berkembang karena bahasa. Keduanya
menyatu dalam segala aktivitas kehidupan. Bahasa merupakan sarana berpikir
ilmiah yang dapat mengantarkan manusia pada pengetahuan yang benar sehingga
dari kebenaran-kebenaran tersebut akan menjadikan sains semakin berkembang. Dalam perkembangannya, sains dibantu oleh bahasa verbal dan
bahasa matematika. Bahasa verbal menggunakan kata-kata untuk menyampaikan ide,
pikiran, dan maksud kita. Sedangkan bahasa matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk
melakukan pengukuran secara kuantitatif.
Kata kunci
: bahasa, bahasa verbal, bahasa matematika
Pendahuluan
Bahasa merupakan sarana komunikasi
antar manusia. Sebagai sarana komunikasi maka segala yang berkaitan dengan
komunikasi tidak terlepas dari bahasa. Seperti berpikir sistematis dalam
menggapai ilmu dan pengetahuan. Dengan kata lain tanpa mempunyai kemampuan
berbahasa, seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir secara sistematis
dan teratur. Cakrawala berpikir seseorang akan terbentang luas dengan kemampuan
kebahasaan. Wittgenstein menyatakan bahwa ”batas bahasaku adalah batas
duniaku”.
Aliran filsafat bahasa dan
psikolinguilistik melihat fungsi bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan
pikiran, perasaan, dan emosi, sedangkan aliran sosiolinguitistik berpendapat
bahwa fungsi bahasa adalah sarana untuk perubahan masyarakat. Bahasa sebagai
alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah dimana
bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan
pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang berlandaskan logika
induktif maupun deduktif. Kegiatan berpikir ilmiah inilah
yang menjadi faktor penentukan
kecepatan perkembangan sains .
Dalam sejarah perkembangan sains dibantu
oleh bahasa verbal dan bahasa matematika . Baik bahasa verbal maupun bahasa matematika mempunyai
kelemahan dan kelebihan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis
tertarik untuk menjelaskan fungsi bahasa dalam perkembangan sains.
Pembahasan
A.
Fungsi
bahasa dalam perkembangan sains
Bahasa merupakan suatu sistem yang
terdiri dari lambang-lambang, kata-kata, dan kalimat-kalimat yang disusun
menurut aturan tertentu dan digunakan sekelompok orang untuk berkomunikasi. Bahasa
dan manusia merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan. Bahasa tumbuh dan
berkembang karena manusia dan manusia berkembang karena bahasa. Keduanya
menyatu dalam segala aktivitas kehidupan. Bahasa pula yang membedakan manusia
dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain.
Dilihat dari segi fungsinya, bahasa
memiliki dua fungsi yaitu sebagai alat untuk menyatakan ide, pikiran, gagasan
atau perasaan, dan sebagai alat untuk melakukan komunikasi dalam berinteraksi
dengan orang lain. Berdasarkan dua fungsi tersebut, mustahil jika manusia tidak
melibatkan bahasa dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Komunikasi pada
hakekatnya merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima.
Hubungan komunikasi dan interaksi antara si pengirim dan si penerima dibangun berdasarkan
penyusunan kode atau simbol bahasa oleh pengirim dan pembongkaran ide atau
simbol bahasa oleh penerima.
Faktor yang menentukan kecepatan
perkembangan sains adalah sarana berpikir ilmiah. Sarana berpikir ilmiah
mencakup bahasa dan logika. Bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah dapat
mengantarkan manusia pada pengetahuan yang benar sehingga dari
kebenaran-kebenaran tersebut akan menjadikan sains semakin berkembang.
B.
Bahasa
verbal dan bahasa matematika
Konsep
ilmu dapat dibagi dalam tiga golongan yakni klasifikasi, perbandingan
(komparatif), dan kuantitatif. Konsep klasifikasi adalah suatu konsep yang
meletakkan objek yang sedang ditelaah dalam suatu kelas tertentu. Penggolongan
ini memungkinkan untuk menemukan ciri-ciri yang sifatnya umum dari
anggota-anggota yang membentuk kelompok tertentu. Konsep yang lebih efektif
dalam memberikan informasi adalah konsep perbandingan (komparatif). Konsep ini
berperan sebagai perantara antara konsep klasifikasi dan konsep kuantitatif.
Dalam tahap komparatif mulai melakukan perbandingan antara objek yang satu
dengan objek yang lain. Seringkali konsep perbandingan dijadikan dasar untuk
sebuah konsep kuantitatif. Tahap kuantitatif mencari hubungan sebab akibat
tidak lagi berdasarkan perbandingan melainkan berdasarkan pengukuran yang eksak
dari objek yang sedang dipelajari. Dalam hal ini, bahasa verbal berfungsi dengan
baik pada tahap komparatif sedangkan pada tahap kuantitatif dibutuhkan bahasa
matematika.
Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan
pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal mengunakan kata-kata yang
mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Kelebihan bahasa verbal adalah
mudah, cepat, efisien, dan memberikan kesempatan berlangsungnya
penularan informasi kompleks dari seseorang kepada orang lain.
Bagi dunia keilmuan matematika berperan
sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat
dan tepat. Matematika dalam hubungannya dengan komunikasi ilmiah mempunyai
peran ganda, yakni sebagai ratu sekaligus pelayan ilmu. Di satu pihak sebagai
ratu matematika merupakan bentuk tertinggi dari logika, sedangkan di pihak lain
sebagai pelayan matematika memberikan bukan saja sistem pengorganisasian ilmu
yang bersifat logis, tetapi juga pernyataan-pernyataan bentuk model matematika.
Matematika bukan saja menyampaikan informasi secara jelas dan tepat, melainkan
juga sikap. Suatu rumus jika ditulis dengan bahasa verbal memerlukan kalimat
yang banyak, padahal semakin banyak kata yang dipergunakan makin besar pula
peluang untuk terjadi misinformasi dan misinterpretasi, dalam bahasa matematika
cukup ditulis model yang sederhana.
Matematika mengembangkan bahasa numerik yang
memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sifat
kuantitatif dari matematika ini meningkatkan daya prediktif dan kontrol dari
ilmu dan memberikan jawaban yang bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan
masalah secara lebih tepat dan cermat. (J.S. Suriasumantri 1997). Matematika
merupakan bahasa artifisial yang dikembangkan untuk menjawab kekurangan bahasa
verbal yang bersifat alamiah. Matematika
memungkinkan ilmu mengalami perkembangan dari tahap kualitatif ke kuantitatif.
Contoh penggunaan bahasa verbal dan
matematika : kita sedang mempelajari kecepatan jalan kaki seorang anak maka
objek “kecepatan jalan kaki seorang anak (bahasa verbal) ” dilambangkan X(bahasa
matematika) , dalam hal ini maka X hanya mempunyai arti yang jelas yakni
“kecepatan jalan kaki seorang anak”.
Demikian juga bila kita hubungkan “kecepatan jalan kaki seorang anak” dengan
obyek lain misalnya “jarak yang ditempuh seorang anak” yang kita lambangkan dengan Y , maka kita
lambangkan hubungan tersebut dengan Z=Y/X dimana Z melambangkan “waktu berjalan
kaki seorang anak “. Pernyaaan Z=Y/X tidak mempuyai konotasi emosional , selain
itu bersifat jelas dan spesifik (Jujun S. Suriasumantri.1990).
Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang dapat digunakan
sebagai sarana berpikir ilmiah sehingga
berpengaruh pada perkembangan sains. Perkembangan sains dibantu oleh bahasa
verbal dan bahasa matematika.
Bahasa verbal menggunakan kata-kata
untuk menyampaikan ide, pikiran, dan maksud kita. Sedangkan bahasa matematika mengembangkan bahasa numerik yang
memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Baik bahasa
verbal maupun bahasa matematika mempunyai kelemahan namun dengan adanya koreksi
maka akan dihasilkan pengetahuan yang benar.
Daftar
Pustaka
Suriasumantri, Jujun.
2006. Ilmu dalam Perspektif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Wonoraharjo, Surjani.
2011. Dasar-dasar Sains. Jakarta:
Indeks
Suyudi, Agus. 2003. Dasar-dasar Sains. Malang: JICA
Comments
Post a Comment